Rabu, 31 Desember 2014

BAYANGAN


Izinkan aku menjadi bayang-bayangmu
Mengikutimu kala siang
dan sesekali datang saat malam

Biarkan aku menjadi bayanganmu
Tak apa jauh darimu saat kau terterangi
Asal kubisa menyatu denganmu saat tak ada yang mencahayai

Aku adalah bayang-bayangmu
Mengejarmu meski kau tak tertangkap
Selalu kau lihat meski aku hanyalah sesosok gelap

Akulah sang bayang-bayang
yang kan membuatmu terus terbayang
yang menjadi lagu yang selalu mengiang
yang dalam ingatanmu kan selalu terkenang
Biar kujarah sebagian sejarahmu
Aku mau ikut kemana-mana dirimu

#DR
This entry was posted in

Selasa, 30 Desember 2014

TERBANG DAN HILANG

Pray for Air Asia QZ 8501

Terbang…
Sayapnya selalu terkembang
Begitulah, burung besi beterbangan
tanpa mengepak sayap
tanpa bisa hinggap
hanya di tanah keras nan luas mendarat

Hilang…
Seekor burung besi menghilang
Sedang di perutnya ada berpuluh beratus orang
Hilangnya menyulut kepanikan
Hilangnya mengundang pertanyaan
Kemana ia gerangan?

Dan di setiap celaka yang burung besi dapatkan
selalu tumpah ruah tangisan
Sanak kerabat dari yang diperutnya
berduka cita kehilangan keluarga

Semoga nyawa-nyawa dalam perut sang burung besi
kembali dengan selamat
atau setidaknya tercabut dengan santun
kembali dengan benar
ke jalan Sang Pemilik

Air Asia QZ8501 hilang 28 Desember 2014

This entry was posted in

Senin, 29 Desember 2014

BEGADANG DI GUDANG

Ada masa-masa mahasiswa dilumat kesibukan luar biasa. Bisa jadi karena jadwal yang memang padat, atau karena lalainya mengatur jadwal walau tidak begitu padat. Mahasiswa-mahasiswa dengan segala sibuknya adalah mereka yang mengaktifkan diri di organisasi, atau di komunitas, atau sedang mengabdikan diri di suatu kepanitiaan, atau bahkan sambil bekerja paruh waktu. Tidak bisa dipungkiri, banyak mahasiswa macam ini yang bermetamorfosa menjadi mahasiswa yang melalaikan dirinya sendiri.

Mahasiswa lalai ini kerap mengabaikan diri sendiri. Jangan kira sempat liburan, Sabtu Minggu saja sering ada kegiatan. Makan sudah tak teratur lagi. Pakaian ditumpuk dulu, dicuci seminggu sekali. Kamar bisa dikatakan berantakan sekali. Buku bacaan dan kertas-kertas tugas di sana sini. Tidak heran teman lainnya mengatakan kamarnya serupa gudang. Selain itu, demi merampungkan segala kewajiban, sampai malam ia dituntut begadang. Sampai-sampai begadang sudah menjadi kebiasaan.

Ah… begadang di ‘gudang’, apa boleh buat. Begitu penat, barulah kamar dirombak, meluangkan waktu agar sempat. Ah… begadang di ‘gudang’, tak mau lagi-lagi tapi tetap saja terulang lagi. Susah sekali mengelak keadaan ini. Amanah dan tanggung jawab menjadi prioritas, takkan tenang mengurus diri sebelum semua tuntas.

Dan setidaknya seminggu sekali, gudang berubah menjadi sangat rapi. Dan saat gudang itu bukan gudang lagi, pikiran menjadi lebih jernih lagi. Maka jangan membiarkan gudang selamanya gudang, sebab tak mungkin kau selalu tahan.

Sabtu, 27 Desember 2014

KESAN ADALAH PRASANGKA

Segala KESAN hanyalah PRASANGKA manusia.

Seseorang terkesan JAHAT, karena mungkin wajahnya mengundang prasangka demikian. Nyatanya bisa saja dia sebenarnya baik dan berhati lembut setelah kita dekat dengannya. Atau mungkin karena sikapnya salah dan tega menurut kita, padahal ia pasti punya alasan melakukannya.

Seseorang terkesan CUEK, karena mungkin dia tidak banyak bicara. Padahal bisa saja ternyata dia adalah orang yang penuh perhatian dan hangat kepada orang-orang yang bersedia mendekatinya.

Seseorang terkesan TIDAK/KURANG IKHLAS, karena kita sok tahu dan menduga-duga tentangnya. Padahal keikhlasan hanya Allah semata yang mengetahuinya.

Seseorang terkesan BAIK, karena hanya nampak yang baik-baik darinya di mata kita. Padahal Allah-lah yang sedang menutupi aib-aibnya.

Seseorang terkesan HEBAT, karena mungkin yang ditunjukkan kepada kita adalah kehebatannya. Padahal setiap orang pasti punya sisi lemahnya. Allah-lah yang memberinya kebisaan padanya untuk menutupi kelemahannya dengan sisi hebatnya.

Seseorang terkesan JUTEK, karena cara bicaranya yang membuat kita berkesan seperti itu terhadapnya. Padahal mungkin saja sebenarnya dia adalah pribadi yang ramah.

Begitulah manusia, sering bahkan mungkin selalu berprasangka. Namun manusia harus menyadari bahwa prasangkanya belum tentu benar adanya. Apapun kesan yang kau tangkap, berprasangka baiklah.

Jumat, 26 Desember 2014

MENYAMPAIKAN DENGAN APAPUN KEBISAAN

Banyak yang lebih merespon posting tentang hidup dan kehidupan (misalnya prestasi, ungkapan perasaan, pengalaman, dsb) daripada posting-posting yang menyampaikan ilmu. Ini bukan ngawur, melainkan dari pengamatan kecil-kecilan tentang respon dari Masyarakat Facebook, baik itu posting saya sendiri maupun posting sesama anggota Masyarakat Facebook. Tidak mudah rasanya untuk bisa menyenangi ilmu bagi beberapa orang. Banyak orang masih melihat siapa yang menyampaikan, bukan apa yang disampaikannya. Sehingga banyak orang pula mengabaikan pesan-pesan baik dari orang yang bagi mereka ‘belum patut didengarkan’.

Banyak orang tersebut masih tak senang membaca ilmu dari mana saja, termasuk apa yang dituliskan temannya (apalagi di sosial media). Mereka hanya membaca apa yang ingin mereka baca. Dan itupun tergantung siapa yang menuliskannya. Mereka enggan membaca tulisan dari yang ‘bukan siapa-siapa’ dan memuji setinggi langit tulisan dari yang ‘sudah ternama’ meski secara isi sebenarnya sama saja. Banyak orang tersebut yang masih senang didengarkan, tapi tak mau mendengarkan (ah… mungkin terkadang saya juga masih termasuk di dalamnya). Sehingga mereka mengacuhkan apa yang orang lain katakan, dan menimpalinya dengan apa yang ingin mereka katakan. Alhasil, ilmu yang disampaikan terlewatkan, bahkan terpantulkan.

Di sisi lain, kita tetap berkewajiban untuk tetap 'menyampaikan', meski dengan apapun kesulitan.
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
"Sampaikanlah walau hanya satu ayat." (HR. Bukhari)
Maka kita harus pandai-pandai menyampaikan dakwah dengan cara yang berbeda. Tidak perlu pusing dan muluk-muluk memikirkan bagaimana caranya, kita bisa mengambil cara yang dekat dengan kita dan kita sukai tentunya. Kita masih tetap bisa menyampaikan dengan hobi dan keahlian yang kita miliki. Memangnya bisa? Ya bisa saja. Tidak percaya? Ini sudah ada contoh-contohnya:

Berdakwah dengan KOMIK.
Komik menjadi salah satu bacaan yang disukai banyak kalangan, apalagi remaja. Para penggemar komik jelas lebih suka membaca komik daripada bacaan lain. Jika kamu suka menggambar dan berkomik ria, dakwah pun bisa disampaikan melaluinya. Fanpage LINGKAR KOMIK (klik https://www.facebook.com/LingkarKomik) adalah salah satu komik dakwah Islam. Saat ini memiliki 25.476 penyuka, besar kan potensi penyampaiannya? (Never give it up ya mbak Asa, bang Zia, dan bang Tamam - para kontributornya). Masih banyak lho komik-komik dengan passion semacamnya, seperti KOMIK BIEBO dengan 10.534 penyuka (klik https://www.facebook.com/KomikBiebo, THE MUSLIM SHOW dengan 643.557 penyuka (klik https://www.facebook.com/themuslimshow) yang kini sudah ada versi Indonesia THE MUSLIM SHOW INDONESIA dengan 37.641 penyuka (klik https://www.facebook.com/muslimshowindonesia), NYOL NYOL COMICS dengan 4.482 penyuka (klik https://www.facebook.com/nyolnyolcomics), dan masih banyak lagi.

Berdakwah dengan DESAIN GRAFIS.
Desain grafis tengah menggeliat dan sedang hangat. Tidak hanya gambar, kombinasi tulisan aneka font yang dipadupadankan dengan pas bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Masyarakat Facebook. Bahkan bisa dikatakan 'lebih menyampaikan' daripada ceramah di depan mimbar. Banyak akun yang telah menggunakan desain grafis untuk posting mereka. Contohnya
ALFATIH STUDIOS -- https://www.facebook.com/alfatihstudios
RENDRA VISUAL -- https://www.facebook.com/rendra.visual
MAHASISWA MUSLIM GADJAHMADA -- https://www.facebook.com/pages/Mahasiswa-Muslim-Gadjah-Mada
dan masih banyak lagi

Berdakwah dengan KOMUNITAS.
Dakwah juga bisa melalui komunitas. Kelompok kecil yang yang dirintis lama-lama membesar dan yang utama adalah bisa memberi dampak kemanfaatan. Jika kau mempunyai komunitas, kelolalah menjadi komunitas yang bermanfaat dalam kebaikan. Contohnya
GAPURA -- https://www.facebook.com/pages/Gapura/621458367906605
TERAS DAKWAH -- https://www.facebook.com/TerasDakwah

Berdakwah dengan MEDIA SOSIAL.
Mulai dari Facebook, Twitter, Path, Instagram, Google+, WhatsApp dan apapun itu sebenarnya bisa kita jadikan sarana dakwah. Bukankah akan lebih bermanfaat daripada menggunakan medsos untuk berkeluh kesah, ajang pamer, apalagi sebagai sarana menyebar fitnah. Naudzubillah. Ikuti akun-akun penebar kebaikan, sekalipun itu hanya akun milik teman. Bukankah lebih penting apa yang disampaikan bukan siapa yang menyampaikan. Selain itu juga isilah akunmu sendiri dengan posting berisi kebaikan sebagai ladang amal.

Berdakwah dengan BUKU.
Jika passionmu adalah menulis dan kamu sudah punya tulisan, 'nyata'kanlah tulisanmu dengan buku. Jika memang belum punya tulisan, jadikanlah 'buku impian'mu sebagai motivasi dan semangatmu untuk terus menulis. Saya tidak akan menyebutkan buku-buku dan penulis yang sudah bestseller. Saya justru ingin menghadirkan penulis-penulis yang bisa dikatakan pemula (tidak pemula sekali sih sebenarnya) agar kita terinspirasi. Fadil Ibnu Ahmad, menulis buku "DAKWAH ONLINE" saat statusnya masih menjadi mahasiswa (klik https://muslimgreget.com/). Begitupun Rizki Ageng Mardikawati yang menempuh jalan self-publishing untuk menerbitkan buku-bukunya dengan Pelangi Inspirasi (klik https://www.facebook.com/pages/Pelangi-Inspirasi/372920852886252). Mereka bisa, kamu pun bisa bila berjuang setidaknya sekeras mereka.

Berdakwah dengan CERPEN.
Jika memang belum bisa membuat buku atau novel, kamu bisa menulis yang lebih pendek, yaitu cerpen. Publish di blog dan atau ikutkan ke berbagai perlombaan agar bisa terpublikasikan. Syukur-syukur mendapat gelar kejuaraan. Selain itu, cerpen juga bisa digunakan untuk sarana latihan menulis kreatif/fiksi yang lebih kompleks seperti novel.

Berdakwah dengan KARTUN.
Jangan siakan bakatmu menggambar kartun kartun lucu, sesederhana apapun itu. Kartun bukan lagi milik anak-anak, tapi sesiapapun. Buktinya penyuka akun dan fanpage tentang Islam berikut sudah bejibun:
KARTUN MUSLIMAH -- https://www.facebook.com/DakwahMuslimah atau https://www.facebook.com/pages/Kartun-Muslimah/207391072659690
KARTUN DAKWAH -- https://www.facebook.com/pages/Kartun-Dakwah/463953940370323

Berdakwah dengan WEBSITE/BLOG/TUMBLR.
Suka menulis atau ingin menyampaikan tulisan yang kamu baca dari sumber lainnya? Buat saja website, atau blog yang lebih sederhana.
UMATMUHAMMAD.COM -- https://www.facebook.com/umatmuhammadcom atau umatmuhammad.com
MUSLIM.OR.ID -- https://www.facebook.com/muslim.or.id atau www.muslim.or.id

Jadi ada seribu jalan dakwah. Apapun hobinya, kita bisa mengoptimalkannya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat sebab agama Islam bukan pengekang. Barangsiapa menolong agama Allah, Allah akan menolongnya. Begitu kan?!
Alangkah membahagiakan jika hobi dan keahlian kita dapat kita pergunakan untuk menyebarluaskan kemanfaatan. Alangkah beruntungnya bila hobi dan apa yang kita bisa dapat membantu kita semakin dekat dengan Jannah-Nya.
Sampaikan dengan apapun kebisaan. Hamasah!


*Ditulis untuk tugas perdana forum non-fiksi FLP Yogya. Silahkan sumbang saran dan kritikan diposkan di kolom komentar. Syukron.

Selasa, 23 Desember 2014

SUSAHNYA BERKACA


Susah ya bercermin dari orang lain?

» Masih sering menganggap orang lain manja, padahal kita juga pasti pernah bermanja-manja dengan orang-orang yang kita sudah merasa nyaman atau dekat dengannya, bahkan mungkin bagi orang lain kita yang lebih manja.

» Masih sering menganggap orang lain seperti anak-anak, padahal kita juga pasti bertingkah kekanakan meskipun hanya sesekali.

» Masih sering menganggap orang lain menyebalkan, padahal kita sendiri bukan orang yang bersih dari kesalahan, pasti pernah juga membuat orang lain kesal.

» Masih sering menganggap orang lain acuh tak acuh, padahal sangat mungkin kita juga pernah mengacuhkan apa yang orang lain bicarakan atau tak benar-benar memperhatikan apa yang sedang mereka utarakan.

» Masih sering mengangap orang lain tak bertanggung jawab, padahal bisa saja kita pun pernah melepaskan diri dari tanggung jawab.

» Masih sering menganggap orang lain bersikap seenaknya, padahal kita pun mungkin pernah bertindak dan bicara semena-mena terhadapnya.

Senin, 22 Desember 2014

Persembahan CINTA untuk AYAH dan BUNDA


Judul : Persembahan Cinta untuk Ayah dan Bunda
Tebal : 310 halaman
Penerbit : UKKI Press.
Percetakan : Pelangi Inspirasi
Penulis : Dwis Riyuka, dkk
Cover : Denda Yulia A.R
Harga : Rp. 38.000,00

Pemesanan:
Ketik Persembahan Cinta_Nama Lengkap_Alamat Lengkap_Nomor yang bisa dihubungi_Jumlah Pesan kirim ke 089 617 549 302 (Halimah)

Contoh: Persembahan Cinta_Rizky Kezyawati_Jalan Colombo No 45 Yogyakarta 55281_085xxxxxx_5 buah

Sabtu, 20 Desember 2014

RENUNGAN PERANTAUAN

Kami bertukar suara,
suaraku dan suaranya yang melahirkanku.
Kami membincangkan masa depan
tentang rencana dimana adik akan disekolahkan.
Dan aku menyarankan
untuk melepas adik ke perantauan,
agar ia hidup dalam kehidupan,
agar ia terdewasakan oleh kemandirian.
Ibu ternyata mengisyaratkan elakan
"Lalu Bapak Ibu akan di rumah sendirian?"

Jumat, 19 Desember 2014

EMBUN MATA PARA BUNGA

Sepasang itu lama tak mengakrabi-Nya
Mendoa pada-Nya tapi titah tak dilaksana
Sepasang itu jarang nian bercengkerama dengan-Nya
Sesekali hanya menyapa dengan sebuah pinta

Sepasang itu berbunga tiga
Bunga dengan kecantikan beda-beda
Satu bunga diantara tiga
Kuat mengharap kembalinya mereka pada takwa

Bunga-bunga mereka mekar
Satu memudar
Dua lainnya bagai lilin tengah berpendar
Melangitkan doa tiada pudar
Dari api naar semoga serumpun kan terhindar

Suatu kali sepasang itu memanjat pinta
entah berpinta apa
dengan cara beda dari biasa
Sepasang itu kini membumikan dahi bersama
tiap-tiap ada seruan-Nya
Mereka mendekati-Nya dengan lebih mesra

Bunga-bunga pun berbunga-bunga
Hingga tak terasa berjatuhan embun mata
Dalam dada tumbuh syukur yang tak terkata

[19122014]

DIBASUH SUBUH

Kepasrahan telah menelanjangi kecewa
Menjadikannya hampir tiada
Segala keluh luruh seluruh
Dibasuh sang subuh

Luka-luka menguap ke angkasa
Dilucuti kejamnya keluguan doa
Aneka pinta terengkuh
Lalu terbilas dinginnya subuh

Harapan bening mengembun
Mengalahkan amarah yang naik ke ubun
Segala cita enggan runtuh
Makin menguat kala subuh

[19122014]

Kamis, 18 Desember 2014

MENYENANGI ILMU TANPA PANDANG BULU

Tidak mudah rasanya untuk bisa menyenangi ilmu bagi beberapa orang. Banyak orang masih melihat siapa yang menyampaikan, bukan apa yang disampaikannya. Sehingga banyak orang pula mengabaikan pesan-pesan baik dari orang yang bagi mereka 'belum patut didengarkan'.

Banyak orang tersebut yang masih senang didengarkan, tapi tak mau mendengarkan (ah... mungkin terkadang saya juga masih termasuk di dalamnya). Sehingga mereka mengacuhkan apa yang orang lain katakan, dan menimpalinya dengan apa yang ingin mereka katakan. Alhasil, ilmu yang disampaikan terlewatkan, bahkan terpantulkan.

Banyak orang teraebut masih tak senang membaca ilmu dari mana saja, termasuk apa yang dituliskan temannya (apalagi di sosial media). Mereka hanya membaca apa yang ingin mereka baca. Dan itupun tergantung siapa yang menuliskannya. Mereka enggan membaca tulisan dari yang 'bukan siapa-siapa' dan memuji setinggi langit tulisan dari yang 'sudah ternama' meski secara isi sama saja.

Mendengarkan atau membaca = terbuka menerima ilmu.
Mari lebih menyenangi ilmu tanpa pandang bulu.

#RenunganHidup

Senin, 15 Desember 2014

WASPADA RIYA' DAN UJUB!


Mungkin bukan demikian niatmu.
Namun, status-statusmu tentang ibadahmu bisa memangkas ikhlasmu,
bahkan bisa menghapus pahalamu.

Jika pun berDAKWAH,
tentu BUKAN dengan MENGUMBAR IBADAH.
Shalatmu, puasamu, sedekahmu, dan macam-macam ibadahmu itu,
biar saja hanya Dia yang tahu.

MERAPAT bukan MENGINJAK

Suatu kali saat berjamaah di masjid kampus, akwat disamping saya menginjak ujung kaki saya saat merapatkan shaf. Haikk... nyuutt. Mungkin tak sengaja, pikirku.Maka kala itu, ini belum menjadi masalah bagiku. Di kesempatan lain saat shalat, ternyata hal serupa terulang. Kali ini akhwat di samping saya terlambat satu rakaat. Dia merapatkan shaf dan nyuutt (sepertinya akhwat kali ini lebih besar dari yang kemarin). Saya sedikit menggeser kaki namun tetap menjaga kerapatan shaf. Namun rakaat berikutnya, dia kembali melakukan hal yang sama bahkan lebih melebarkan kakinya agar bisa mencapai ujung kakinya sampai terinjak. Well, jujur ini mengganggu kekhusyukan. Dan tiap berjamaah ada saja yang seperti itu. Bukannya saya tidak menghargai keberagaman, tapi yang seperti itu sedikit mengganggu bagi saya. Maklum kaki saya kecil, kalau diijak unjungnya oleh kaki yang seringnya memang lebih besar daripada saya, itu sangat terasa. 

Saya tahu, niat beliau adalah untuk merapatkan shaf. Tapi sepanjang yang saya tahu, merapatkan shaf adalah dengan memastikan bahwa bahu menempel, mata kaki merapat, dan dianjurkan meluruskan shaf. Tidak harus sampai menginjak kan? 

Sabtu, 13 Desember 2014

Jumat, 12 Desember 2014

RAHASIAKAN pinangan, UMUMKAN pernikahan

"RAHASIAKANkanlah pinangan, UMUMkanlah pernikahan." (HR. Ibnu Hibban 1285, Ath-Thabarani I: 1/69, dan lainnya)
Itu sunnah Rasulullah. Maka jika mengganti status di Facebook menjadi bertunangan, tidak di'set 'private' artinya banyak orang bisa melihat, apakah itu bisa disebut merahasiakan??

Senin, 08 Desember 2014

Minggu, 07 Desember 2014

Other Ways to Say GOODNIGHT


Other ways to say GOOD NIGHT
1. Nighty night
2. Nite-nite
3. I'll see you in dreamland
4. Sweet dreams
5. Dream of me
6. See you in my dreams
7. Sleep tight
8. Sleep well
9. Have a nice dreams
10. Have a sea dreams
11. Don't let the bed bugs bite
12. Sleep with angels

Jumat, 05 Desember 2014

Keluarga Utopia Islami dalam “Apapun Masa Depanku Asal Bersama-Mu”

“Cita-cita? Hmm... ya, bisa jadi. Bukankah setiap kita akan sampai pada tahap ini juga? Ah, aku hanyalah anak kecil yang masih belajar merenda kata. Nanti, jika sudah tiba masanya. (Rizky Ageng, 2013)”

Begitulah kutipan di halaman pembuka cerpen berjudul Apapun Masa Depanku Asal Bersama-Mu karya Rizky Ageng Mardikawati (anggota FLP Yogyakarta) yang dimuat di antologi cerpennya, Sejuta Cerita yang terbit di tahun 2014 ini. Cerpen ini pernah dikirimkan ke event menulis bertema "Kisah Masa Depanku" dalam rangka Milad ke-5 FLP Purwakarta 2013.

This entry was posted in

Kepadamu IBU

Kepadamu Ibu, aku sampaikan rindu
mengingat kata dan petuahmu,
mengingat senyum rentamu,
di sini aku termangu

Kepadamu Ibu, anakmu mengaku
kehilangan asa dan gairah dulu
Entah kemana itu
gejolak yang menggebu, yang mengalahkan keras kepalamu
Entah kemana itu
cita-cita mulia membahagiakanmu
menjadi kebanggaanmu
membalas budi tak terukurmu
Entah kemana itu
Entah...

Sendiri di sini, tanpamu, Ibu
Bahkan kepadamu aku tak mampu mengadu
bahwa tak semua teman adalah teman
tak semua yang berkata sayang, benar-benar sayang
mereka yang bersamaku tak selamanya di pihakku
dia pun begitu, datang dan pergi semau-mau
Sendiri, Bu.... Sendiri...
Tak sendiri pun bisa saja aku merasa sendiri
sebab terkadang keramaian hanyalah kulit ari
sedang yang mendarah daging itu biasa kusebut sunyi

Kamis, 04 Desember 2014

SEMERAH MIMPI YANG MEREKAH

Dari sahabat FLP Jogja saat kado silang.
Taukah sahabat
Saat bungkus putih itu kubuka
Bahagiaku tak terkata
Sebab mana kusangka
kudapati buah lincah tanganmu
di depan mataku

Merah membisikkan cinta
Dan kau membisikkannya lewat sepenggal bahasa
"Aku sudah berjuang nyulap LUARnya
Sekarang GILIRANMU nyulap ISInya"

Engkau PASTI BISA Karena Ia Pun Juga


  • Bila ia bisa bersenang-senang tanpa lagi memperdulikanmu, engkau pun pasti bisa memperdulikan hal lain yang lebih bisa menyenangkanmu daripadanya.
  • Bila ia bisa tersenyum dengan lepasnya tanpa memikirkanmu, engkau pun pasti bisa melepaskan beban pikiranmu yang masih dipenuhinya.
  • Bila ia bisa sebegitu bahagianya meski telah meninggalkanmu, engkau pun pasti bisa membahagiakan dirimu meski tanpanya.
  • Bila ia bisa mengeringkan air mata tanpa merasa berdosa padamu, engkau pun harusnya berhenti menghapus dosanya dengan air matamu saat mengingatnya.
  • Bila ia bisa tenang dalam menyikapi kesalahannya terhadapmu, engkau pun pasti bisa menenangkan dirimu menghadapi salah sikapnya.
  • Bila ia bisa acuh dan tak mau tahu perjuanganmu menolak munculnya rasa benci itu, engkau pasti bisa mengacuhkan kebencian yang ditimbulkannya.
  • Bila ia bisa dengan mudahnya berlalu lalu menghapusmu, engkau pun pasti bisa menghapus masa lalu dengannya yang tak layak memilikimu itu, dengan sama mudahnya.

Engkau pasti bisa, karena ia juga lebih dulu bisa. Relakan saja orang yang lebih dulu merelakanmu. Mungkin dulu bukan demi Allah ia mengikatmu, bukan demi Allah kalian berpadu. Maka kini biar Allah-lah yang menjauhkannya agar baik bagimu. Belajarlah, dan jangan lagi mengulangi itu!

Selasa, 02 Desember 2014

Senin, 01 Desember 2014

DUA HARI

Dua hari bersama mereka,
bibit-bibit subur generasi pena nusantara
kelak kami akan saling menjaga
agar 'istana impian' berdiri kokoh senantiasa

Sabtu, 29 November 2014

Jokjekadah (1)

Jokjekadah...
It will be the city I can hardly forget
'coz here I've spent a lot days, good and bad.
Where guilt-free promises were spoken,
Also where the oaths taken were instead broken.

Jokjekadah...
This yarn is surely long
but it will fade away before long.
Recalling the bond which ain't last long,
I know now how blue saying "So long!"

Jokjekadah, istimewaa...



Kamis, 27 November 2014

KESEMPATAN BERSAMAAN

 

Ada seminar kepenulisan Tere Liye di FBS, ada juga talkshow kepenulisan Rangga dan Hanum di BEM, ada pula tanggung jawab buka Stand Pameran Pangan di JEC, ditambah ada acara baksos pembubaran panitia UNYSEF di UKMP. Namun sudah ada agenda PDKT dan Empatik di forum yang baru kuterjuni. Kesemuanya ada di hari yang sama: 29-30 November 2014.

Bukankah dalam hidup sering terjadi hal-hal seperti ini. Ada kesempatan datang, dan surprisenya adalah kesempatan-kesempatan itu datangnya bersamaan. Mau tidak mau, pilihan harus dijatuhkan. Sulit memang, butuh juga besarnya keberanian. Tapi selain memilih, MEMPERTANGGUNGJAWABKAN pilihan sendiri juga sulit dan butuh keberanian lho. Karena bertanggungjawab pada pilihan mampu menghindarkan kita sikap LARI MENINGGALKAN pilihan kita sendiri.


Selasa, 25 November 2014

HARI GURU?

Hari ini 25 November 2014. Tepatnya adalah selebrasi Hari Guru.
Berduyun-duyun orang-orang mengirimkan ucapan "Selamat Hari Guru".
Bahkan mbah Google saja juga memberi ucapan untuk Hari Guru Nasional:
Halaman awal Google

Tapi segala ucapan yang hanya diucapkan sehari itu, apakah bermakna mendalam? Apakah memberi perubahan yang signifikan?

Senin, 24 November 2014

Brainstorming Menulis Puisi (8) BUKU

------------------------------------------------
Latihan nulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: BUKU
------------------------------------------------

Kisah hidup manusia berjilid-jilid
Terlalu banyak untuk diungkit
Ceritamupun berbuku-buku
Episodenya beribu-ribu
Hidup sepanjang kelingking
Jangan hanya terpaku bergeming
Hidup selama kedipan
Lakukanlah banyak kebaikan

Sabtu, 22 November 2014

TENTANG HANACARAKA

Aksara Jawa

Sebagai orang Jawa, jangan melulu mempelajari budaya Korea. Mari berkaca. Kita punya budaya Jawa yang begitu luhurnya. Tetap jaga itu ya ^_^ 

KISAH DIBALIK URUTAN HANACARAKA

Aksara Jawa umum diurutkan dengan urutan Hanacaraka, yaitu mengacu pada lima aksara pertama. Urutan tersebut membentuk sebuah puisi atau pangram 4 bait yang menceritakan tentang tokoh Aji Saka dan legenda terciptanya aksara Jawa. Puisi tersebut diceritakan sebagai berikut:

SEMANGKUK CINTA

Dulu setiap harinya ada semangkuk cinta ku teguk. Dan mangkuk-mangkuk kosong lain bertumpuk. Kenangan tentang itu takkan pernah remuk. 

"Buk... aku nggawe bakso yo?" ujarku kala itu.
"Iyo. Penthole piro?"
"Tigaaa." sambil nyengir.
"Yowes ra popo. Nggawe sego lho!"

Ibu Bapak tidak pernah perhitungan buat anak. Mau itu dagangan, kalau anaknya ingin makan ya dibiarkan. Apalagi aku dari kecil memang susah makan. Jadi aku mau makan saja ibu udah senang. Sampai usia SMA pun, ibu masih harus berkali-kali menyuruh aku makan. Barulah aku beranjak. Mungkin selain genetika, susah makan itu yang membuat aku berpostur kecil lagi mungil meski entah sudah berapa mangkuk bakso sarat daging kulahap setiap harinya.

"Anake tukang bakso kok kuru."

Kamis, 20 November 2014

Selasa, 18 November 2014

Kisahmu Mengindahkanmu

Manusia mengindah dengan segala kisah. Semanis apapun, kisahnya bisa berganti duka kapan saja. Dan sepahit apapun, pasti akan ada kisah bahagia setelahnya. Seperti musim bagi manusia, kisah itu selalu membawa suasana berbeda. Namun tetap saja, semua tergantung manusianya. Hujan atau kemarau, tersenyum pun susah bila hati kacau. Sedang terik atau sedang gerimis, tak akan terusik bila larut dalam tangis. Apapun kisahmu, yakin saja, kisah-kisah itu mengindahkanmu  ^_^


Minggu, 16 November 2014

YOU'RE WELCOME in other ways

Other ways to say YOU'RE WELCOME

Other ways to say YOU'RE WELCOME

1. My pleasure
2. It was nothing
3. Sure
4. Sure thing
5. Glad to help
6. No problem
7. Not at all
8. No worries
9. Don’t mention it
10. That’s all right
11. Of course

Because it is not a must giving respond to "Thank you" with "You're welcome"
Don't tied up your English. 
#DwisEnglish #SpokenExpression

NATURE'S SAVIOUR


Should we ignore this God's Gift
That become the palace where there we to be king
That become like the delicate melody we sing


Thank Him for The Gift
there It is when our hearts need for something to lift
thus that Gift really exists
there... everywhere...
trees and sceneries
dancing fish and whizzing bees
also long lasting splashing waves
They, natures
which heal the pain we conceal
They, natures
which hold the wish we appeal

Nature dear Nature...
Keep your patience, stop your anger
Your acrimony breaks the harmony
We are jailed in our own fear
Afraid of the pile on agony
Cause maybe we are guilty
Yes it's us who are guilty

There... disasters...
Flood and tsunami
Storms and other calamity
Create huge tragedy
to the human race, to the world society...
The catastrophes do slap the mankind's mind
Then they now are awake
and aware
of how Nature needs our affection
how this Gift needs our attachment
Yes it's true that
As a mother carries the pure savour,
Nature has given us the sincere pleasure
Yet...
As a child needs mother to nurture,
Nature still needs us to care for her

A thing to remember
Not we are born to bugger
We are born to save this nature
Saving the nature, saving the Gift from your Owner

---------------------------------------------------------------------------------
Written by: Dwi Sri Wahyu Amalika
Inspired by: Ralph Waldo Emerson essay entitled 'NATURE'
Dedicated to:
They who love & care for the nature.
They who exploit & ignore the nature. 

Thanks to:
The Nature and it's Owner for the splendid inspiration.
Dr. Widyastuti Purbani, MA for the task which motivates me to create this work.
----------------------------------------------------------------------------------


Published in a form of video on https://www.youtube.com/watch?v=CGNhZ1Mi5Is

Sabtu, 15 November 2014

Dari LITM 2014

Tim De Maurel Schotel (dari kiri) Dwis, Arum, dan Tyas.
Piala LITM 2014 - Juara II














Alhamdulillah... Setelah melalui proses panjang dari penelitian yang tahun ini tidak didanai, sampai presentasi dan dibacakannya pengumuman, akhirnya sebuah piala Juara II Bidang Makanan Tradisional sampai juga dalam genggaman.

Jumat, 14 November 2014

Keluarga Cemara, Keluarga Santosa

Begitu mirip. Kami terdiri dari Emak, Bapak, dan 3 anak yang kesemuanya perempuan.
Dan lagu ini sungguh bermakna mendalam, sedalam kasih Emak Bapak kepada kami.
Ini keluargamu, bagaimana keluargamu??

Keluarga cemara, tak jauh berbeda dengan keluarga Santosa (bapak saya)

Kamis, 13 November 2014

#LifeTimeJourney 1 - SMANGAT NGETOP

Masa SMA masa yang paling tak terlupakan katanya. Ya itu memang benar adanya. Usia SMA adalah usia remaja yang tengah menjajaki dan meraba-raba tahap kedewasaan. Ibarat sedang menaiki tangga kedewasaan, masa SMA adalah anak tangga awal.

Masa SMA penuh kenangan katanya. Ya itu memang benar. Di masa ini, kita sudah bisa mulai menalar apapun langkah yang kita tempuh. Mulai mengerti arti teman yang sesungguhnya. Mulai berangan setelah SMA harus kemana. Mulai jatuh cinta atau mungkin hanya sekedar mengagumi atau suka (tapi dalam hal ini anak SD/SMP jaman sekarang sepertinya sudah dewasa lebih cepat dari umurnya).

Masa SMA-ku... sangat berwarna. Di sebuah SMA diantara hutan pinus dan sesawahan yang bernama SMA Negeri 01 Ngantang. Kami biasa menyebutnya dengan singkatan "SMANGAT". Sekolah kami memang kecil nan terpencil. Dari Malang Kota, kau harus menimpuh jalan yang berliku-liku untuk sampai ke sekolah kami. Selain singkatan, SMANGAT juga ada filosofinya Sembada Makarya Nguditomo. Sembada itu bisa diartikan tanggung jawab. Makarya berarti rajin bekerja. Take action, meeen. Kalau nguditomo bisa ditafsirkan dengan mencari keutamaan.

Masa SMA-ku... sangat berkesan. Ya, berkesan nian menjadi bagian dari SEPATU KACA yang penuh kehangatan. Inilah wajah-wajah mereka.

Foto bersama sebelum lulusan. Mengabadikan kenangan remaja yang berwarna.
dan kini... lihatlah satu per satu dari mereka menikah, anak-anaknya menggemaskan. Ada pula yang sedang bekerja dan membangun kemapanan. Di manapun dan menjadi apapun mereka, semoga Allah memberkahi setiap langkah mereka dan memudahkannya.

#Rindu #MenantiReuni #ButuhBertemu
This entry was posted in

Senin, 10 November 2014

Subhanallah atau Masya Allah ??

"Subhanallah, cantiknya kamu sekarang..."
"Masya Allah, dia kok jahat banget sih"
Eits... ini nih. Kita orang Indonesia memang masih sering salah kaprah penggunaan kalimat-kalimat thoyibah. Yang seharusnya bilang MasyaAllah malah bilang Subhanallah... ckckck... saya juga, hehehe sudah kebiasaan sih. Tapi harus mau belajar ya, belajar membiasakan diri untuk mengucapkan yang benar.

Ini nih hasil browsing dan tanya-tanya tentang masing-masing artinya, simak yuk :)

Brainstorming Menulis Puisi (7) SAJADAH


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: SAJADAH
------------------------------------------------------

Engkau gelarkan sajadah untukku
di belakang sajadahmu
Engkau pimpin shalatku
dan aku mengamini Fatihah-mu
Tak ada yang lebih syahdu
Selain sujud dibelakangmu, bersamamu
juga saat mendengar hafalanmu
Allah pasti tahu betapa aku mensyukurimu

Brainstorming Menulis Puisi (6) PAYUNG


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: PAYUNG
------------------------------------------------------

Dibawahnya aku bernaung
Dari hujan yang mengguyur
Berdua berjalan bersamamu
Kala itu di bawah payung
Engkau pernah panjang bertutur
Hingga terhenti langkahku mendengar ikrarmu
Kini rusak sudah payung itu
Sebagaimana kau merusak rasaku
Akan kubuang payung itu
Selayak kau buang aku dari hidupmu
Biar kuinjak-injak payung itu
Seperti kau menginjak-injak harapanku padamu
Lalu kulempar jauh payung itu
Semudah kau melempar kenangan bersamaku

Brainstorming Menulis Puisi (5) PAGI


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: PAGI
------------------------------------------------------

Embun tak bergeming
Meski fajar menguapkannya menjadi tiada
Sinting
Rela saja dia kembali keesokannya

Brainstorming Menulis Puisi (4) WAKTU


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: WAKTU
------------------------------------------------------

Waktu berlagu
Menyanyikan sendunya menunggu
Dari pagi hingga senja
Tak kunjung nampak yang ditunggu rupanya
Waktu bernyanyi
Melagukan betapa sepinya bila sendiri
Dari senja sampai kembali pagi
Sepertinya dia tak pulang lagi

Brainstorming Menulis Puisi (3) HUJAN


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: HUJAN
------------------------------------------------------

Luka yang kau hujankan di hatiku
menderas dan mereda tak tentu
Ada waktu dimana luka menganga
pun ada saat luka itu sembuh begitu saja
Ketegaanmu itu sejenak melumpuhkanku
Tapi dengan luka di mana-mana
Aku berdiri penuh daya
Kelak tahu rasa engkau
bila langkahmu lebih dalam melukaimu

Brainstorming Menulis Puisi (2) BUNGA KUNING


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: BUNGA KUNING
------------------------------------------------------

Kuntum-kuntum mekar meranum
Kuning diantara hijau
mencerahi hatiku yang kacau
Sempat beribu kutuk dan umpat kurangkum
dengan isak dan bisik parau
Sial…! Karena pergimulah aku meracau

Brainstorming Menulis Puisi (1) MEJA


------------------------------------------------------ 
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: MEJA
------------------------------------------------------

Kaki-kaki meja
Bersaling silang jadi penyangga
Selayak engkau, Bapak
Sekuat hati, setegar jiwa
Menjadi imam tumpuan keluarga

Jumat, 07 November 2014

SAHABAT Penutur Kisah

Tiga bulan lalu aku mengenal seorang sahabat baru
Unik... awalnya aku tak menyukai
karena ia terlalu banyak bicara
terlalu banyak mengumbar kata
yang kadang kurasa tidak pada tempatnya

Bila aku gemar menulis untuk berkisah berbagi hikmah
Dia lebih menggebu dalam menuturkannya, bukan menuliskannya
Ya... dia pandai menutur kisah
Kisah tentangnya, tentang ibunya, tentang keluarganya
tentang temannya, tentang teman dari temannya
Ah... siapa saja yang berkaitan dengannya
Itulah bagian yang tak kusuka
Dan aku mencoba menjadi pendengar yang baik baginya

Sementara kepada sesiapa lain
ia berkisah tentang Rasul, sahabat Rasul,
tentang kisah berinspirasi,
atau kisah-kisah sederhana yang menggugah hati
jika begini ini, baru aku suka
Lagi, aku pun menjadi salah satu pendengarnya

Unik... jarang sekali kutemui laki-laki yang bicara sebanyak wanita
Bahkan kadang melebihinya
Dan saat bicara, mulutku seperti disumpalnya
Aku tak bicara sebanyak biasanya
Bukan... bukan karena dia melarang
Bukan juga karena dia memaksaku diam
Tapi aku yang terdiam
Merasa apa yang akan kukatakan
menjadi tak akan ada apa-apanya dibanding yang ia katakan

Sahabat penutur kisah
Semoga yang kau tutur senantiasa ber'ibrah
Semoga yang kau tutur selalu sarat hikmah
Agar bagimu menjadi ilmu jariyah

Yang Penting HALAL

"Ikhlas bagi Anda, HALAL bagi kami," begitulah pengamen itu menutup narasi singkatnya usai menyanyi.
Dan kalimat itu memang memperlihatkan ideologi mereka yang mencari rejeki dengan profesi apapun YANG PENTING HALAL. Mereka lebih memilih berPANJANG suara, daripada berPANJANG TANGAN (::mencuri). Mungkin mereka memang dianggap tidak berpendidikan, tapi mereka lebih bermoral daripada orang-orang berpendidikan yang tidak memperdulikan halal-haram’nya rejeki yang diperolehnya. Jika semua insan (apalagi para muslim) berideologi sama, mungkin takkan ada pencuri, koruptor, maling, copet, dsb.
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." [QS. Al-Baqarah:168]

MISKOM

Sebagai pemberi pesan, seringkali kita salah bicara, menggunakan cara yang salah untuk menyampaikan. Sehingga yang terjadi, orang lain salah mengartikan pesan yang ingin kita sampaikan. Dan yang ingin disampaikan gagal tersampaikan.

Dan sebagai penerima pesan, sering pula kita salah paham, mengerti apa yang disampaikan orang lain dengan sempitnya sudut pandang. Sehingga yang terjadi, kita memahami setengah-setengah apa yang mereka maksudkan dan berburuk sangka atas apa yang disampaikan.

Mari belajar untuk menyampaikan pesan dengan tepat dan menerima pesan dengan lebih terbuka.
Mari belajar dari KESALAHAN.

Bacaan: INFERNO - Dan Brown

"Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap NETRAL di saat KRISIS MORAL. Dalam masa berbahaya, tak ada DOSA yang lebih BESAR daripada TETAP DIAM."


Prolog menawan dan menantang. Semakin terbius untuk melahap halaman demi halaman. Ya, quotes itu memang ada benarnya, hmm… banyak benarnya. Kenapa?

Kamis, 06 November 2014

Selasa, 04 November 2014

Selembar Sajadah Biru

Sumber: lampuislam.blogspot.com (edited)
Selembar sajadah biru
tanpa bungkus berwarna warna
Sederhana saja
hanya berbalut lantunan doa
bagiku betapa lebih bermakna

Sebab
Saat kukira semua sudah tak peduli dan lupa
Saat momen itu terlewatkan begitu saja
Sajadah biru darimu dan mereka
mengusir segala buruk sangka
dan terima kasihku menjadi tak terkata

Kini sajadah biru terbentang
menemani shalatku malam pun siang
Sajadah biru menjadi alas sembahyang
menyamankan sujudku pada Pemilik Kehidupan

Kepada-Nya, di atas sajadah biru itu
kudoakan mereka, kuadukan namamu



Minggu, 02 November 2014

Sembilan Alasan

Ingat, dari SEMUA orang yang bisa menulis, TIDAK semuanya bisa disebut PENULIS.

Satu saja pertanyaannya:
Mengapa kita harus menulis?
Ada sembilan alasan:

Bukan Dia yang Menyakiti


Suatu kali...
Seorang teman: "Mau ke mana?"
Aku                : "Mau cari buku untuk kado pernikahan...."
Seorang teman: "Kemarin masih ngurusin bisnisnya, sekarang pakai cari kado pernikahnya segala. Kenapa sih kamu masih melakukan ini itu untuk orang yang sudah menyakiti hatimu?"
Aku                : tersenyum "Dia tidak menyakiti hatiku. Dia hanyalah perantara Allah untuk memberitahuku bagaimana rasanya sakit hati, hmmm mungkin agar aku tidak menyakiti hati orang lain."

Benar kan? Kita tidak perlu membalas keburukan dengan keburukan. Mungkin kita belum menjadi orang yang cukup baik. Tapi lakukan saja kebaikan. Seberapa sakit yang pernah kita rasakan, bukankah dia pun pernah melakukan kebaikan kepada kita? Tidak seharusnya kita melupakan banyak kebaikan hanya karena satu kesalahan fatal.

Memang memaafkan kesalahan itu tidak mudah, tapi memaafkan masih lebih mudah daripada melupakan kesalahan itu sendiri. Mengapa? Karena saat teringat akan kesalahan, kita sering lupa jika kita telah memutuskan untuk memaafkan. Sehingga rasa sakit kembali muncul, meski sudah memaafkan. Saat rasa sakit itu muncul, ingat saja keputusan kita telah memaafkan. Ingat Allah. Ingat bahwa semua telah ditata dan diatur sedemikian rupa. Maka kau menyadari bahwa itu artinya bukan dia menyakiti hati. Dia hanyalah perantara Allah untuk memberitahu bagaimana rasanya sakit hati, mungkin agar kita tidak menyakiti hati orang lain. Lalu tersenyumlah, karena kau berhasil mengalahkan sang amarah.


Selasa, 28 Oktober 2014

(Kelak) aku seorang PENULIS

Tidak semua yang bisa menulis bisa disebut PENULIS.

Tidak semua yang bisa menulis bisa disebut seorang penulis. Benar kan? Adek keponakan saya yang baru berusia 7 tahun juga bisa menulis. Sedang rajin-rajinnya malah. Tapi dia BUKAN PENULIS. Teman saya aktif menulis status Facebook dan berkicau di Twitter. Tapi dia juga BUKAN PENULIS. Teman sekos saya sering praktikum dan otomatis wajib membuat laporan. Tapi lagi-lagi dia juga BUKAN PENULIS. Lalu PENULIS itu yang bagaimana?

Sabtu, 25 Oktober 2014

Usai Melepas Usia 22 (Part 1)

14 September 2014. Usiaku kini tidak lagi di angka kembar 22. Angka dua yang dibonceng berubah menjadi 3. Sejak tanggal ini, 23 tahun aku (padahal  I'm feeling 22 kayak di lagunya Tailor Swift). Dan seminggu kemudian usai melepas usia yang ke-22, aku mendapat kejutan di tanggal 22.

22 September 2014. Sejak tanggal itu tangan kanan ini terbalut kaku oleh gips merah. Sejak tanggal itu tangan kirilah yang melaksanakan segala titah. Awalnya memang tidak mudah, bahkan hingga sebulan berlalu, itu memang tidak mudah. Tidak mudah karena banyak dari apa yang dilakukan tangan kanan memang tak tergantikan. Tapi tidak mudah itu juga tidak berarti tidak bisa. Nyatanya sebulan ini bisa terlalui meski dengan bantuan sana sini.

Tangan kananku kaku diatas boneka temanku. Rasanya 'nyut-nyut' kala itu. Sampai ada teman yang berceletuk "Sakit mana patah tulang atau patah hati?" #MenjawabDalamHati 

Oh ya... Aku berkisah bukan untuk berkesah, aku hanya ingin menyampaikan potongan-potongan hikmah.

Senin, 22 September 2014

Minta Maaf?

Sebenarnya sederhana saja: aku merasa bersalah maka aku meminta maaf.

Mengapa harus malu mengucap maaf? Permintaan maaf bukan hinaan. Justru itulah ukuran seberapa penuh hatimu oleh ketulusan.

Mengapa harus malu mengucap maaf? Kepada yg tua, yg muda, yg seusia, siapa saja! Iya, siapa saja! Hisab dosa tak mengenal usia.

Mengapa harus malu mengucap maaf? Maafmu akan menjadi peredam, penakhluk buasnya makhluk bernama dendam.

Mengapa harus malu mengucap maaf? Maafmu itu adalah penangkal, pencegah sumpah serapah oleh hati yang kesal.

Mengapa harus malu mengucap maaf? Justru sepotong maaf yang kau pinta, menjadi penawar benci dan kecewa.

Mengapa harus malu mengucap maaf? Justru maafmu adalah obat, bagi sesiapapun yang hatinya terlanjur kau sayat.

Minggu, 21 September 2014

Kamis, 18 September 2014

[CERPEN] Sepotong Hati yang Baru

Oleh Tere Liye

Aku menghela nafas perlahan, bertanya perlahan, berusaha memutus suasana canggung lima menit terakhir, “Apa kau baik-baik saja?”
Alysa mengangkat kepalanya, mengangguk.
“Apa kau baik-baik saja,” Alysa balik bertanya pelan.
Aku tertawa getir. Menggeleng.
Diam sejenak. Sungguh hatiku tidak baik-baik saja.

[CERPEN] Wanita dan Semut-Semut di Kepalanya

Oleh Anggun Prameswari
Kompas, 2 Maret 2014


Sungguh, tidak ada yang paham rumitnya isi kepala wanita itu. Termasuk sang suami yang mengencaninya selama enam tahun, lalu menikahinya selama enam tahun pula. Konon, pria itu tak kuat lagi menghadapi pikiran istrinya yang selalu rumit. Ia angkat kaki setelah ribut besar dan berkata lantang sekali sampai sepenjuru gang mendengarnya, ”Otakmu yang rumit itu, suatu hari akan habis dimakan semut-semut.”

Rabu, 17 September 2014

[LIRIK] Your Mother - Yusuf Islam

Who should I give my love to?
My respect and my honour to
Who should I pay good mind to?
After Allah and Rasulullah

Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father

Cause who used to hold you
And clean you and clothe you
Who used to feed you?
And always be with you
When you were sick
Stay up all night
Holding you tight
That's right no other
My mother

Who should I take good care of?
Giving all my love
Who should I think the most of?
After Allah and Rasulullah