Sabtu, 29 November 2014

Jokjekadah (1)

Jokjekadah...
It will be the city I can hardly forget
'coz here I've spent a lot days, good and bad.
Where guilt-free promises were spoken,
Also where the oaths taken were instead broken.

Jokjekadah...
This yarn is surely long
but it will fade away before long.
Recalling the bond which ain't last long,
I know now how blue saying "So long!"

Jokjekadah, istimewaa...



Kamis, 27 November 2014

KESEMPATAN BERSAMAAN

 

Ada seminar kepenulisan Tere Liye di FBS, ada juga talkshow kepenulisan Rangga dan Hanum di BEM, ada pula tanggung jawab buka Stand Pameran Pangan di JEC, ditambah ada acara baksos pembubaran panitia UNYSEF di UKMP. Namun sudah ada agenda PDKT dan Empatik di forum yang baru kuterjuni. Kesemuanya ada di hari yang sama: 29-30 November 2014.

Bukankah dalam hidup sering terjadi hal-hal seperti ini. Ada kesempatan datang, dan surprisenya adalah kesempatan-kesempatan itu datangnya bersamaan. Mau tidak mau, pilihan harus dijatuhkan. Sulit memang, butuh juga besarnya keberanian. Tapi selain memilih, MEMPERTANGGUNGJAWABKAN pilihan sendiri juga sulit dan butuh keberanian lho. Karena bertanggungjawab pada pilihan mampu menghindarkan kita sikap LARI MENINGGALKAN pilihan kita sendiri.


Selasa, 25 November 2014

HARI GURU?

Hari ini 25 November 2014. Tepatnya adalah selebrasi Hari Guru.
Berduyun-duyun orang-orang mengirimkan ucapan "Selamat Hari Guru".
Bahkan mbah Google saja juga memberi ucapan untuk Hari Guru Nasional:
Halaman awal Google

Tapi segala ucapan yang hanya diucapkan sehari itu, apakah bermakna mendalam? Apakah memberi perubahan yang signifikan?

Senin, 24 November 2014

Brainstorming Menulis Puisi (8) BUKU

------------------------------------------------
Latihan nulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: BUKU
------------------------------------------------

Kisah hidup manusia berjilid-jilid
Terlalu banyak untuk diungkit
Ceritamupun berbuku-buku
Episodenya beribu-ribu
Hidup sepanjang kelingking
Jangan hanya terpaku bergeming
Hidup selama kedipan
Lakukanlah banyak kebaikan

Sabtu, 22 November 2014

TENTANG HANACARAKA

Aksara Jawa

Sebagai orang Jawa, jangan melulu mempelajari budaya Korea. Mari berkaca. Kita punya budaya Jawa yang begitu luhurnya. Tetap jaga itu ya ^_^ 

KISAH DIBALIK URUTAN HANACARAKA

Aksara Jawa umum diurutkan dengan urutan Hanacaraka, yaitu mengacu pada lima aksara pertama. Urutan tersebut membentuk sebuah puisi atau pangram 4 bait yang menceritakan tentang tokoh Aji Saka dan legenda terciptanya aksara Jawa. Puisi tersebut diceritakan sebagai berikut:

SEMANGKUK CINTA

Dulu setiap harinya ada semangkuk cinta ku teguk. Dan mangkuk-mangkuk kosong lain bertumpuk. Kenangan tentang itu takkan pernah remuk. 

"Buk... aku nggawe bakso yo?" ujarku kala itu.
"Iyo. Penthole piro?"
"Tigaaa." sambil nyengir.
"Yowes ra popo. Nggawe sego lho!"

Ibu Bapak tidak pernah perhitungan buat anak. Mau itu dagangan, kalau anaknya ingin makan ya dibiarkan. Apalagi aku dari kecil memang susah makan. Jadi aku mau makan saja ibu udah senang. Sampai usia SMA pun, ibu masih harus berkali-kali menyuruh aku makan. Barulah aku beranjak. Mungkin selain genetika, susah makan itu yang membuat aku berpostur kecil lagi mungil meski entah sudah berapa mangkuk bakso sarat daging kulahap setiap harinya.

"Anake tukang bakso kok kuru."

Kamis, 20 November 2014

Selasa, 18 November 2014

Kisahmu Mengindahkanmu

Manusia mengindah dengan segala kisah. Semanis apapun, kisahnya bisa berganti duka kapan saja. Dan sepahit apapun, pasti akan ada kisah bahagia setelahnya. Seperti musim bagi manusia, kisah itu selalu membawa suasana berbeda. Namun tetap saja, semua tergantung manusianya. Hujan atau kemarau, tersenyum pun susah bila hati kacau. Sedang terik atau sedang gerimis, tak akan terusik bila larut dalam tangis. Apapun kisahmu, yakin saja, kisah-kisah itu mengindahkanmu  ^_^


Minggu, 16 November 2014

YOU'RE WELCOME in other ways

Other ways to say YOU'RE WELCOME

Other ways to say YOU'RE WELCOME

1. My pleasure
2. It was nothing
3. Sure
4. Sure thing
5. Glad to help
6. No problem
7. Not at all
8. No worries
9. Don’t mention it
10. That’s all right
11. Of course

Because it is not a must giving respond to "Thank you" with "You're welcome"
Don't tied up your English. 
#DwisEnglish #SpokenExpression

NATURE'S SAVIOUR


Should we ignore this God's Gift
That become the palace where there we to be king
That become like the delicate melody we sing


Thank Him for The Gift
there It is when our hearts need for something to lift
thus that Gift really exists
there... everywhere...
trees and sceneries
dancing fish and whizzing bees
also long lasting splashing waves
They, natures
which heal the pain we conceal
They, natures
which hold the wish we appeal

Nature dear Nature...
Keep your patience, stop your anger
Your acrimony breaks the harmony
We are jailed in our own fear
Afraid of the pile on agony
Cause maybe we are guilty
Yes it's us who are guilty

There... disasters...
Flood and tsunami
Storms and other calamity
Create huge tragedy
to the human race, to the world society...
The catastrophes do slap the mankind's mind
Then they now are awake
and aware
of how Nature needs our affection
how this Gift needs our attachment
Yes it's true that
As a mother carries the pure savour,
Nature has given us the sincere pleasure
Yet...
As a child needs mother to nurture,
Nature still needs us to care for her

A thing to remember
Not we are born to bugger
We are born to save this nature
Saving the nature, saving the Gift from your Owner

---------------------------------------------------------------------------------
Written by: Dwi Sri Wahyu Amalika
Inspired by: Ralph Waldo Emerson essay entitled 'NATURE'
Dedicated to:
They who love & care for the nature.
They who exploit & ignore the nature. 

Thanks to:
The Nature and it's Owner for the splendid inspiration.
Dr. Widyastuti Purbani, MA for the task which motivates me to create this work.
----------------------------------------------------------------------------------


Published in a form of video on https://www.youtube.com/watch?v=CGNhZ1Mi5Is

Sabtu, 15 November 2014

Dari LITM 2014

Tim De Maurel Schotel (dari kiri) Dwis, Arum, dan Tyas.
Piala LITM 2014 - Juara II














Alhamdulillah... Setelah melalui proses panjang dari penelitian yang tahun ini tidak didanai, sampai presentasi dan dibacakannya pengumuman, akhirnya sebuah piala Juara II Bidang Makanan Tradisional sampai juga dalam genggaman.

Jumat, 14 November 2014

Keluarga Cemara, Keluarga Santosa

Begitu mirip. Kami terdiri dari Emak, Bapak, dan 3 anak yang kesemuanya perempuan.
Dan lagu ini sungguh bermakna mendalam, sedalam kasih Emak Bapak kepada kami.
Ini keluargamu, bagaimana keluargamu??

Keluarga cemara, tak jauh berbeda dengan keluarga Santosa (bapak saya)

Kamis, 13 November 2014

#LifeTimeJourney 1 - SMANGAT NGETOP

Masa SMA masa yang paling tak terlupakan katanya. Ya itu memang benar adanya. Usia SMA adalah usia remaja yang tengah menjajaki dan meraba-raba tahap kedewasaan. Ibarat sedang menaiki tangga kedewasaan, masa SMA adalah anak tangga awal.

Masa SMA penuh kenangan katanya. Ya itu memang benar. Di masa ini, kita sudah bisa mulai menalar apapun langkah yang kita tempuh. Mulai mengerti arti teman yang sesungguhnya. Mulai berangan setelah SMA harus kemana. Mulai jatuh cinta atau mungkin hanya sekedar mengagumi atau suka (tapi dalam hal ini anak SD/SMP jaman sekarang sepertinya sudah dewasa lebih cepat dari umurnya).

Masa SMA-ku... sangat berwarna. Di sebuah SMA diantara hutan pinus dan sesawahan yang bernama SMA Negeri 01 Ngantang. Kami biasa menyebutnya dengan singkatan "SMANGAT". Sekolah kami memang kecil nan terpencil. Dari Malang Kota, kau harus menimpuh jalan yang berliku-liku untuk sampai ke sekolah kami. Selain singkatan, SMANGAT juga ada filosofinya Sembada Makarya Nguditomo. Sembada itu bisa diartikan tanggung jawab. Makarya berarti rajin bekerja. Take action, meeen. Kalau nguditomo bisa ditafsirkan dengan mencari keutamaan.

Masa SMA-ku... sangat berkesan. Ya, berkesan nian menjadi bagian dari SEPATU KACA yang penuh kehangatan. Inilah wajah-wajah mereka.

Foto bersama sebelum lulusan. Mengabadikan kenangan remaja yang berwarna.
dan kini... lihatlah satu per satu dari mereka menikah, anak-anaknya menggemaskan. Ada pula yang sedang bekerja dan membangun kemapanan. Di manapun dan menjadi apapun mereka, semoga Allah memberkahi setiap langkah mereka dan memudahkannya.

#Rindu #MenantiReuni #ButuhBertemu
This entry was posted in

Senin, 10 November 2014

Subhanallah atau Masya Allah ??

"Subhanallah, cantiknya kamu sekarang..."
"Masya Allah, dia kok jahat banget sih"
Eits... ini nih. Kita orang Indonesia memang masih sering salah kaprah penggunaan kalimat-kalimat thoyibah. Yang seharusnya bilang MasyaAllah malah bilang Subhanallah... ckckck... saya juga, hehehe sudah kebiasaan sih. Tapi harus mau belajar ya, belajar membiasakan diri untuk mengucapkan yang benar.

Ini nih hasil browsing dan tanya-tanya tentang masing-masing artinya, simak yuk :)

Brainstorming Menulis Puisi (7) SAJADAH


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: SAJADAH
------------------------------------------------------

Engkau gelarkan sajadah untukku
di belakang sajadahmu
Engkau pimpin shalatku
dan aku mengamini Fatihah-mu
Tak ada yang lebih syahdu
Selain sujud dibelakangmu, bersamamu
juga saat mendengar hafalanmu
Allah pasti tahu betapa aku mensyukurimu

Brainstorming Menulis Puisi (6) PAYUNG


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: PAYUNG
------------------------------------------------------

Dibawahnya aku bernaung
Dari hujan yang mengguyur
Berdua berjalan bersamamu
Kala itu di bawah payung
Engkau pernah panjang bertutur
Hingga terhenti langkahku mendengar ikrarmu
Kini rusak sudah payung itu
Sebagaimana kau merusak rasaku
Akan kubuang payung itu
Selayak kau buang aku dari hidupmu
Biar kuinjak-injak payung itu
Seperti kau menginjak-injak harapanku padamu
Lalu kulempar jauh payung itu
Semudah kau melempar kenangan bersamaku

Brainstorming Menulis Puisi (5) PAGI


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: PAGI
------------------------------------------------------

Embun tak bergeming
Meski fajar menguapkannya menjadi tiada
Sinting
Rela saja dia kembali keesokannya

Brainstorming Menulis Puisi (4) WAKTU


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: WAKTU
------------------------------------------------------

Waktu berlagu
Menyanyikan sendunya menunggu
Dari pagi hingga senja
Tak kunjung nampak yang ditunggu rupanya
Waktu bernyanyi
Melagukan betapa sepinya bila sendiri
Dari senja sampai kembali pagi
Sepertinya dia tak pulang lagi

Brainstorming Menulis Puisi (3) HUJAN


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: HUJAN
------------------------------------------------------

Luka yang kau hujankan di hatiku
menderas dan mereda tak tentu
Ada waktu dimana luka menganga
pun ada saat luka itu sembuh begitu saja
Ketegaanmu itu sejenak melumpuhkanku
Tapi dengan luka di mana-mana
Aku berdiri penuh daya
Kelak tahu rasa engkau
bila langkahmu lebih dalam melukaimu

Brainstorming Menulis Puisi (2) BUNGA KUNING


------------------------------------------------------
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: BUNGA KUNING
------------------------------------------------------

Kuntum-kuntum mekar meranum
Kuning diantara hijau
mencerahi hatiku yang kacau
Sempat beribu kutuk dan umpat kurangkum
dengan isak dan bisik parau
Sial…! Karena pergimulah aku meracau

Brainstorming Menulis Puisi (1) MEJA


------------------------------------------------------ 
Latihan menulis cepat. Write in minutes!
Brainstorming dengan keyword: MEJA
------------------------------------------------------

Kaki-kaki meja
Bersaling silang jadi penyangga
Selayak engkau, Bapak
Sekuat hati, setegar jiwa
Menjadi imam tumpuan keluarga

Jumat, 07 November 2014

SAHABAT Penutur Kisah

Tiga bulan lalu aku mengenal seorang sahabat baru
Unik... awalnya aku tak menyukai
karena ia terlalu banyak bicara
terlalu banyak mengumbar kata
yang kadang kurasa tidak pada tempatnya

Bila aku gemar menulis untuk berkisah berbagi hikmah
Dia lebih menggebu dalam menuturkannya, bukan menuliskannya
Ya... dia pandai menutur kisah
Kisah tentangnya, tentang ibunya, tentang keluarganya
tentang temannya, tentang teman dari temannya
Ah... siapa saja yang berkaitan dengannya
Itulah bagian yang tak kusuka
Dan aku mencoba menjadi pendengar yang baik baginya

Sementara kepada sesiapa lain
ia berkisah tentang Rasul, sahabat Rasul,
tentang kisah berinspirasi,
atau kisah-kisah sederhana yang menggugah hati
jika begini ini, baru aku suka
Lagi, aku pun menjadi salah satu pendengarnya

Unik... jarang sekali kutemui laki-laki yang bicara sebanyak wanita
Bahkan kadang melebihinya
Dan saat bicara, mulutku seperti disumpalnya
Aku tak bicara sebanyak biasanya
Bukan... bukan karena dia melarang
Bukan juga karena dia memaksaku diam
Tapi aku yang terdiam
Merasa apa yang akan kukatakan
menjadi tak akan ada apa-apanya dibanding yang ia katakan

Sahabat penutur kisah
Semoga yang kau tutur senantiasa ber'ibrah
Semoga yang kau tutur selalu sarat hikmah
Agar bagimu menjadi ilmu jariyah

Yang Penting HALAL

"Ikhlas bagi Anda, HALAL bagi kami," begitulah pengamen itu menutup narasi singkatnya usai menyanyi.
Dan kalimat itu memang memperlihatkan ideologi mereka yang mencari rejeki dengan profesi apapun YANG PENTING HALAL. Mereka lebih memilih berPANJANG suara, daripada berPANJANG TANGAN (::mencuri). Mungkin mereka memang dianggap tidak berpendidikan, tapi mereka lebih bermoral daripada orang-orang berpendidikan yang tidak memperdulikan halal-haram’nya rejeki yang diperolehnya. Jika semua insan (apalagi para muslim) berideologi sama, mungkin takkan ada pencuri, koruptor, maling, copet, dsb.
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." [QS. Al-Baqarah:168]

MISKOM

Sebagai pemberi pesan, seringkali kita salah bicara, menggunakan cara yang salah untuk menyampaikan. Sehingga yang terjadi, orang lain salah mengartikan pesan yang ingin kita sampaikan. Dan yang ingin disampaikan gagal tersampaikan.

Dan sebagai penerima pesan, sering pula kita salah paham, mengerti apa yang disampaikan orang lain dengan sempitnya sudut pandang. Sehingga yang terjadi, kita memahami setengah-setengah apa yang mereka maksudkan dan berburuk sangka atas apa yang disampaikan.

Mari belajar untuk menyampaikan pesan dengan tepat dan menerima pesan dengan lebih terbuka.
Mari belajar dari KESALAHAN.

Bacaan: INFERNO - Dan Brown

"Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap NETRAL di saat KRISIS MORAL. Dalam masa berbahaya, tak ada DOSA yang lebih BESAR daripada TETAP DIAM."


Prolog menawan dan menantang. Semakin terbius untuk melahap halaman demi halaman. Ya, quotes itu memang ada benarnya, hmm… banyak benarnya. Kenapa?

Kamis, 06 November 2014

Selasa, 04 November 2014

Selembar Sajadah Biru

Sumber: lampuislam.blogspot.com (edited)
Selembar sajadah biru
tanpa bungkus berwarna warna
Sederhana saja
hanya berbalut lantunan doa
bagiku betapa lebih bermakna

Sebab
Saat kukira semua sudah tak peduli dan lupa
Saat momen itu terlewatkan begitu saja
Sajadah biru darimu dan mereka
mengusir segala buruk sangka
dan terima kasihku menjadi tak terkata

Kini sajadah biru terbentang
menemani shalatku malam pun siang
Sajadah biru menjadi alas sembahyang
menyamankan sujudku pada Pemilik Kehidupan

Kepada-Nya, di atas sajadah biru itu
kudoakan mereka, kuadukan namamu



Minggu, 02 November 2014

Sembilan Alasan

Ingat, dari SEMUA orang yang bisa menulis, TIDAK semuanya bisa disebut PENULIS.

Satu saja pertanyaannya:
Mengapa kita harus menulis?
Ada sembilan alasan:

Bukan Dia yang Menyakiti


Suatu kali...
Seorang teman: "Mau ke mana?"
Aku                : "Mau cari buku untuk kado pernikahan...."
Seorang teman: "Kemarin masih ngurusin bisnisnya, sekarang pakai cari kado pernikahnya segala. Kenapa sih kamu masih melakukan ini itu untuk orang yang sudah menyakiti hatimu?"
Aku                : tersenyum "Dia tidak menyakiti hatiku. Dia hanyalah perantara Allah untuk memberitahuku bagaimana rasanya sakit hati, hmmm mungkin agar aku tidak menyakiti hati orang lain."

Benar kan? Kita tidak perlu membalas keburukan dengan keburukan. Mungkin kita belum menjadi orang yang cukup baik. Tapi lakukan saja kebaikan. Seberapa sakit yang pernah kita rasakan, bukankah dia pun pernah melakukan kebaikan kepada kita? Tidak seharusnya kita melupakan banyak kebaikan hanya karena satu kesalahan fatal.

Memang memaafkan kesalahan itu tidak mudah, tapi memaafkan masih lebih mudah daripada melupakan kesalahan itu sendiri. Mengapa? Karena saat teringat akan kesalahan, kita sering lupa jika kita telah memutuskan untuk memaafkan. Sehingga rasa sakit kembali muncul, meski sudah memaafkan. Saat rasa sakit itu muncul, ingat saja keputusan kita telah memaafkan. Ingat Allah. Ingat bahwa semua telah ditata dan diatur sedemikian rupa. Maka kau menyadari bahwa itu artinya bukan dia menyakiti hati. Dia hanyalah perantara Allah untuk memberitahu bagaimana rasanya sakit hati, mungkin agar kita tidak menyakiti hati orang lain. Lalu tersenyumlah, karena kau berhasil mengalahkan sang amarah.