Senin, 10 November 2014

Subhanallah atau Masya Allah ??

"Subhanallah, cantiknya kamu sekarang..."
"Masya Allah, dia kok jahat banget sih"
Eits... ini nih. Kita orang Indonesia memang masih sering salah kaprah penggunaan kalimat-kalimat thoyibah. Yang seharusnya bilang MasyaAllah malah bilang Subhanallah... ckckck... saya juga, hehehe sudah kebiasaan sih. Tapi harus mau belajar ya, belajar membiasakan diri untuk mengucapkan yang benar.

Ini nih hasil browsing dan tanya-tanya tentang masing-masing artinya, simak yuk :)





MasyaAllah

MasyaAllah itu artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”.  Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah dan baik, menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Allah”.

Ungkapan MasyaAllah diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.
“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Maasya Allah laa quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).

SubhanAllah

Kalau subhanallah artinya "Maha Suci Allah". Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Subahanahu wa Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut. 

Ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik. Ekspresi untuk mengungkapkan keprihatinan atas suatu hal yang kurang baik di mana tak pantas. 

Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya: 
“Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik." (QS. 40-41).
“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: ”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?” Malaikat-malaikatitu menjawab: “Mahasuci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”. (QS. Saba’: 40-41).
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau (dari menciptakan hal yang sia-sia), maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran:109).
Namun di sisi lain, subhanallah juga bisa digunakan untuk memuji kebesaran Allah yaitu sebagai kalimat takjub kepada kebesaran Allah, bukan ciptaan-Nya.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. Al-Israa’: 1).
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau (سبحانك), maka peliharalah kami dari siksa neraka”” (QS. Ali Imraan: 190-191)
---------------------
KESIMPULAN
---------------------
Jadi "masyaAllah" diucapkan ketika melihat yang baik-baik saja, misal saat takjub pada ciptaan-Nya. Sedangkan "subhanallah" diucapkan ketika melihat keburukan juga ketika takjub kepada kebesaran-Nya, tapi bukan takjub kepada ciptaan-Nya.

-------------------------
SUMBER BACAAN:
-------------------------
4. 


0 komen pemBACA:

Posting Komentar

Komentari yang sudah diBACA yuk :)