Jumat, 26 Desember 2014

MENYAMPAIKAN DENGAN APAPUN KEBISAAN

Banyak yang lebih merespon posting tentang hidup dan kehidupan (misalnya prestasi, ungkapan perasaan, pengalaman, dsb) daripada posting-posting yang menyampaikan ilmu. Ini bukan ngawur, melainkan dari pengamatan kecil-kecilan tentang respon dari Masyarakat Facebook, baik itu posting saya sendiri maupun posting sesama anggota Masyarakat Facebook. Tidak mudah rasanya untuk bisa menyenangi ilmu bagi beberapa orang. Banyak orang masih melihat siapa yang menyampaikan, bukan apa yang disampaikannya. Sehingga banyak orang pula mengabaikan pesan-pesan baik dari orang yang bagi mereka ‘belum patut didengarkan’.

Banyak orang tersebut masih tak senang membaca ilmu dari mana saja, termasuk apa yang dituliskan temannya (apalagi di sosial media). Mereka hanya membaca apa yang ingin mereka baca. Dan itupun tergantung siapa yang menuliskannya. Mereka enggan membaca tulisan dari yang ‘bukan siapa-siapa’ dan memuji setinggi langit tulisan dari yang ‘sudah ternama’ meski secara isi sebenarnya sama saja. Banyak orang tersebut yang masih senang didengarkan, tapi tak mau mendengarkan (ah… mungkin terkadang saya juga masih termasuk di dalamnya). Sehingga mereka mengacuhkan apa yang orang lain katakan, dan menimpalinya dengan apa yang ingin mereka katakan. Alhasil, ilmu yang disampaikan terlewatkan, bahkan terpantulkan.

Di sisi lain, kita tetap berkewajiban untuk tetap 'menyampaikan', meski dengan apapun kesulitan.
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
"Sampaikanlah walau hanya satu ayat." (HR. Bukhari)
Maka kita harus pandai-pandai menyampaikan dakwah dengan cara yang berbeda. Tidak perlu pusing dan muluk-muluk memikirkan bagaimana caranya, kita bisa mengambil cara yang dekat dengan kita dan kita sukai tentunya. Kita masih tetap bisa menyampaikan dengan hobi dan keahlian yang kita miliki. Memangnya bisa? Ya bisa saja. Tidak percaya? Ini sudah ada contoh-contohnya:

Berdakwah dengan KOMIK.
Komik menjadi salah satu bacaan yang disukai banyak kalangan, apalagi remaja. Para penggemar komik jelas lebih suka membaca komik daripada bacaan lain. Jika kamu suka menggambar dan berkomik ria, dakwah pun bisa disampaikan melaluinya. Fanpage LINGKAR KOMIK (klik https://www.facebook.com/LingkarKomik) adalah salah satu komik dakwah Islam. Saat ini memiliki 25.476 penyuka, besar kan potensi penyampaiannya? (Never give it up ya mbak Asa, bang Zia, dan bang Tamam - para kontributornya). Masih banyak lho komik-komik dengan passion semacamnya, seperti KOMIK BIEBO dengan 10.534 penyuka (klik https://www.facebook.com/KomikBiebo, THE MUSLIM SHOW dengan 643.557 penyuka (klik https://www.facebook.com/themuslimshow) yang kini sudah ada versi Indonesia THE MUSLIM SHOW INDONESIA dengan 37.641 penyuka (klik https://www.facebook.com/muslimshowindonesia), NYOL NYOL COMICS dengan 4.482 penyuka (klik https://www.facebook.com/nyolnyolcomics), dan masih banyak lagi.

Berdakwah dengan DESAIN GRAFIS.
Desain grafis tengah menggeliat dan sedang hangat. Tidak hanya gambar, kombinasi tulisan aneka font yang dipadupadankan dengan pas bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Masyarakat Facebook. Bahkan bisa dikatakan 'lebih menyampaikan' daripada ceramah di depan mimbar. Banyak akun yang telah menggunakan desain grafis untuk posting mereka. Contohnya
ALFATIH STUDIOS -- https://www.facebook.com/alfatihstudios
RENDRA VISUAL -- https://www.facebook.com/rendra.visual
MAHASISWA MUSLIM GADJAHMADA -- https://www.facebook.com/pages/Mahasiswa-Muslim-Gadjah-Mada
dan masih banyak lagi

Berdakwah dengan KOMUNITAS.
Dakwah juga bisa melalui komunitas. Kelompok kecil yang yang dirintis lama-lama membesar dan yang utama adalah bisa memberi dampak kemanfaatan. Jika kau mempunyai komunitas, kelolalah menjadi komunitas yang bermanfaat dalam kebaikan. Contohnya
GAPURA -- https://www.facebook.com/pages/Gapura/621458367906605
TERAS DAKWAH -- https://www.facebook.com/TerasDakwah

Berdakwah dengan MEDIA SOSIAL.
Mulai dari Facebook, Twitter, Path, Instagram, Google+, WhatsApp dan apapun itu sebenarnya bisa kita jadikan sarana dakwah. Bukankah akan lebih bermanfaat daripada menggunakan medsos untuk berkeluh kesah, ajang pamer, apalagi sebagai sarana menyebar fitnah. Naudzubillah. Ikuti akun-akun penebar kebaikan, sekalipun itu hanya akun milik teman. Bukankah lebih penting apa yang disampaikan bukan siapa yang menyampaikan. Selain itu juga isilah akunmu sendiri dengan posting berisi kebaikan sebagai ladang amal.

Berdakwah dengan BUKU.
Jika passionmu adalah menulis dan kamu sudah punya tulisan, 'nyata'kanlah tulisanmu dengan buku. Jika memang belum punya tulisan, jadikanlah 'buku impian'mu sebagai motivasi dan semangatmu untuk terus menulis. Saya tidak akan menyebutkan buku-buku dan penulis yang sudah bestseller. Saya justru ingin menghadirkan penulis-penulis yang bisa dikatakan pemula (tidak pemula sekali sih sebenarnya) agar kita terinspirasi. Fadil Ibnu Ahmad, menulis buku "DAKWAH ONLINE" saat statusnya masih menjadi mahasiswa (klik https://muslimgreget.com/). Begitupun Rizki Ageng Mardikawati yang menempuh jalan self-publishing untuk menerbitkan buku-bukunya dengan Pelangi Inspirasi (klik https://www.facebook.com/pages/Pelangi-Inspirasi/372920852886252). Mereka bisa, kamu pun bisa bila berjuang setidaknya sekeras mereka.

Berdakwah dengan CERPEN.
Jika memang belum bisa membuat buku atau novel, kamu bisa menulis yang lebih pendek, yaitu cerpen. Publish di blog dan atau ikutkan ke berbagai perlombaan agar bisa terpublikasikan. Syukur-syukur mendapat gelar kejuaraan. Selain itu, cerpen juga bisa digunakan untuk sarana latihan menulis kreatif/fiksi yang lebih kompleks seperti novel.

Berdakwah dengan KARTUN.
Jangan siakan bakatmu menggambar kartun kartun lucu, sesederhana apapun itu. Kartun bukan lagi milik anak-anak, tapi sesiapapun. Buktinya penyuka akun dan fanpage tentang Islam berikut sudah bejibun:
KARTUN MUSLIMAH -- https://www.facebook.com/DakwahMuslimah atau https://www.facebook.com/pages/Kartun-Muslimah/207391072659690
KARTUN DAKWAH -- https://www.facebook.com/pages/Kartun-Dakwah/463953940370323

Berdakwah dengan WEBSITE/BLOG/TUMBLR.
Suka menulis atau ingin menyampaikan tulisan yang kamu baca dari sumber lainnya? Buat saja website, atau blog yang lebih sederhana.
UMATMUHAMMAD.COM -- https://www.facebook.com/umatmuhammadcom atau umatmuhammad.com
MUSLIM.OR.ID -- https://www.facebook.com/muslim.or.id atau www.muslim.or.id

Jadi ada seribu jalan dakwah. Apapun hobinya, kita bisa mengoptimalkannya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat sebab agama Islam bukan pengekang. Barangsiapa menolong agama Allah, Allah akan menolongnya. Begitu kan?!
Alangkah membahagiakan jika hobi dan keahlian kita dapat kita pergunakan untuk menyebarluaskan kemanfaatan. Alangkah beruntungnya bila hobi dan apa yang kita bisa dapat membantu kita semakin dekat dengan Jannah-Nya.
Sampaikan dengan apapun kebisaan. Hamasah!


*Ditulis untuk tugas perdana forum non-fiksi FLP Yogya. Silahkan sumbang saran dan kritikan diposkan di kolom komentar. Syukron.

0 komen pemBACA:

Posting Komentar

Komentari yang sudah diBACA yuk :)