Sabtu, 07 Februari 2015

Selebrasi Empat Belas Februari


Sebentar lagi tanggal 14 Februari, jatuh pada hari Sabtu pula. Pada hari itu (plus beberapa hari menjelang dan beberapa hari setelahnya pun) akan ada pernak pernik serba pink di toko-toko dan galeri mall disodorkan sebagai kado; akan ada bermacam-macam merk dan variasi coklat dijual promo; akan ada banyak tempat hiburan dan tempat makan belagak diskon dalam rangka hari Kasing Sayang; akan ada banyak muda mudi melakukan selebrasi; akan ada banyak event dan acara bertajuk kasih sayang atau cinta; akan ada banyak pemuda mengungkap cinta pada pujaannya, menganggap Valentine adalah momen tepat untuk 'hari jadian' mereka; bahkan bisa saja kondom-kondom laris terjual pada hari itu, maaf agak tabu lha katanya ini kan generasi frontal, kalimatnya dikiaskan diperhalus mah pasti diabaikan. Yaaa intinya akan ada banyak orang disibukkan dengan mengumbar cinta yang bukan pada tempatnya. Naudzubillah...



Tidak ingatkah, 14 Februari tahun lalu huru-hara Valentine telah berusaha dicegah dengan meletusnya Gunung Kelud. Masih ingat, kan? Maka untuk tahun ini, haruskah lagi lagi bencana yang akan mencegah kita berfoya mengagungkan kasing sayang yang entah bagaimana kebenarannya?

"Ah, siapa bilang salah? Aku tidak merayakannya dengan pacar, tapi dengan sahabat dan keluarga kok."

Well, jika begitulah kau berkilah, maka dengarlah. Bagi yang sudah terlanjur punya pacar, ya tidak usah lah merayakannya. Masa' punya pacar sayangnya sehari saja, nah bagaimana ada niat menikah? Justru kalau memang tanggal itu dianggap momen tepat ya gunakan dengan tepat, yaitu untuk memutuskan: memutuskan menikah atau memutuskan berpisah. Nah bagi yang tidak punya pacar atau malah sudah menikah, alhamdulillah sebenarnya dalam hal ini Anda sudah di posisi aman. Makanya jangan cari gara-gara dengan ikutan Valentine-an sama sahabat lah atau keluarga lah. Jika memang sayangmu itu benar, bukankah setiap hari mereka kan kau sayangi? Dan bukankah bisa mengungkapkan cinta bisa kapan saja. Kenapa harus menunggu 14 Februari??

Dibilang menyalahkan ya tidak, punya hak apa saya men'judge orang lain salah. Tapi kalau dilogikakan, memangnya ada benarnya? Manfaatnya merayakan juga apa sih? Kalau selebrasi Valentine dilakukan sama non-Muslim sih mungkin sah sah saja. Eh tidak dink... Lha wonk ternyata sejarahnya saja ada beberapa versi cerita Santo Valentinus, berarti kan kebenarannya disangsikan. Malah kematian Valentinus itu tanggal 3 Mei lho bukan 14 Februari. Coba deh banyak-banyak browsing dan baca, jangan dari satu sumber saja. Cari tahu dulu, jangan asal ikut-ikutan kayak bebek digiring, hihihihi. Setelah baca-baca ada juga sumber yang menuliskan bahwa ternyata hari Valentine itu awalnya adalah perayaan kuno pagan (berhala) untuk selebrasi Lupercalia antara 13-15 Februari . Dalam bahasa Yunani artinya "wolf" alias serigala. Untuk memulai perayaan Lupercalia, anggota Luperci (urutan imam/pendeta Romawi) berkumpul di sebuah gua di mana bayi suci Romulus dan Remus, pendiri roma, diduga telah dirawat oleh sebuah "she-wolf" atau "Lupa". Para imam akan pengorbanan kambing, untuk kesuburan, dan anjing, untuk pemurnian. Kemudian pada hari itu, menurut legenda, semua wanita muda di kota akan menempatkan nama mereka dalam guci besar. Bujangan kota masing-masing akan memilih nama dan menjadi pasangan untuk tahun dengan wanita pilihannya. Pertandingan ini sering berakhir dalam pernikahan. Nah dengan proses yang lama dan entah bagaimana, akhirnya 14 Februari dikaitkan dengan cinta-cintaan dan dirayakan seperti sekarang ini. Selengkapnya googling sendiri lah ya, biar gadgetnya lebih bermanfaat.

"Valentine kan sudah umum? Kenapa ditentang sih?"

Umum tapi salah kok diikuti sih cuy? Itu perayaan pagan, berhala woy! Dalam Islam jelas dilarang menyekutukan Tuhan. Lagian tahu nggak, menurutku sih Valentine digembor-gemborkan kan karena pada cari keuntungan dari sana. Yang bisnis kue dan coklat jadi laris, yang bisnis kado dan kartu ucapan omsetnya naik, penjual boneka banyak order, restoran dan tempat makan full, tempat-tempat hiburan ramai ulala, bahkan yang bisnis hotel pun jadi penuh terus kamarnya, ups keceplosan. Gak percaya? Pada tahun 1840-an, Esther A. Howland mulai menjual valentines diproduksi secara massal pertama di Amerika. Howland, yang dikenal sebagai "Ibu dari Valentine," membuat kreasi rumit dengan renda yang nyata, pita dan gambar berwarna-warni yang dikenal sebagai "memo." Sekarang menurut Asosiasi Kartu Ucapan, diperkirakan 1 miliar kartu Hari Valentine dikirim setiap tahun, membuat Hari Valentine menjadi kartu-kiriman liburan terbesar kedua setelah natal. Itu baru kartu ucapan, nah bisnis-bisnis lain yang saya sebutkan tadi?! Tahu kan ya jawabannya. Omzetnya jelas 'awesome!'. Nah begitulah, ayo donk wake-up! Jangan mau jadi target pasar kapitalis.

Lagipula nih kalau bicara sayang-sayangan, Allah mah udah Maha Penyayang banget. Apa sih yang nggak Allah kasih? Allah yang Maha Penyayang mengasihi kita setiap hari, tidak hanya 14 Februari. Harus bagaimana Dia mengingatkan. Bahkan kalimat "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" telah diulang sebanyak 31 kali dalam surat Ar-Rahman untuk mengingatkan kita, belum lagi di ayat-ayat di surat lain. MasyaAllah... Masih mau ngeyel?

"Eh cuma kebetulan pas tanggal 14 Februari, kebetulan doank kok..."

Hmm... kalau memang pas tanggal itu ya jangan diniatkan Valentine-an ya :) Inget hadist "Innamal a'malu bin niyat" berarti segala amal perbuatan itu tergantung niatnya. Nah loh!

Masih mau ngeyel juga? Oh come on, it's not our culture, kita harus bisa filter budaya donk.
Share if you care. Masih cuek juga? Lakum dinukum waliyadin, deh.

0 komen pemBACA:

Posting Komentar

Komentari yang sudah diBACA yuk :)