Hei, Dwis di masa mendatang... Aku menulis ini saat menyadari sebuah kesalahan yang sering terulang bahkan sudah seperti kebiasaan. Semoga saat kau membaca ini, kebiasaan buruk ini sudah hilang sehingga membaca catatan ini cukup jadi kenangan, bukan lagi peringatan.
Kau di masa ini terbiasa mengerjakan sesuatu di waktu-waktu deadline hampir berakhir. Prakiraku, mungkin kebiasaan ini terbentuk saat masa-masa padat perkuliahan yang kau sambi mengurus organisasi dan bekerja. Saat itu kau seperti kejar-kejaran dengan deadline ini dan itu. Usai mengerjakan satu hal, pekerjaan lainnya sudah melambai-lambai. Deadline kerjaan, tugas kuliah, serta urusan organisasi seperti sudah antri mengular dan menuntutmu mengatur waktu sedemikian rupa. Wajar bila kau memang mengerjakan satu per satu di akhir waktu.
Namun, aktivitasmu saat ini meski masih padat, tidaklah sepadat dulu. Kebiasaanmu itu tidak seharusnya masih berlaku. Hingga suatu hari, kau ditampar oleh pengalaman, sang guru terbaik.
3 Februari, hari terakhir melaksanakan KRS. Dan ternyata KRS-an semakin rumit administrasinya. Pertama, kau harus login ke repository untuk registrasi ulang. Lalu tertiba ada peraturan baru bahwa kau harus upload scan ijazah, SKHU, dan KK. Jika beres, barulah bisa login SIAKAD untuk mengisi KRS. Usai itu, kau harus cetak dan bertemu dengan PA.
Dan ingat apa yang terjadi? Tetiba semua semakin rumit saat ada kesalahan sedikit saja. Voila... repository untuk update data registrasi ulang error. Aneh... jelas-jelas tertera registrasi terakhir tanggal 3 namun tanggal 3 itu juga akses sudah dinonaktifkan. Aarrgh... Solusinya? Mau tak mau kau harus mengurus ke bagian IT dulu untuk membukanya.
Akses sudah terbuka. File scan KK, ijazah, dan SKHU pun sudah siap untungnya (untuk masalah administratif yang ini sudah kau antisipasi sejak pertama datang ke Jogja, agar tidak merepotkan Ibu-Bapak untuk kirim-kirim atau malah kau harus bolak-bolik ke Malang). Namun kau lupa email studentmu apa. Email itu sebelumnya tidak disyaratkan dan tidak pernah terpakai sejak semester pertama. Belum lagi namanya sudah default dari kampus tapi passwordnya sudah pernah kau ganti sebagai syarat keamanan akun. Untungnya, ada pilihan "lupa password" yang dapat mengirim ke email aktif digunakan saat ini. Tapi ya tetep, ini ribet.
Begitu berhasil masuk dan selesai update data yang sebenarnya tidak ada perubahan namun harus mengisi ulang karena setting form yang baru, saatnya mengisi KRS. Untuk membuka KRS kau harus mengisi password dengan PIN yang diberikan di kwitansi pembayaran terakhir. Buka dompet, dan violaa...kwitansi tidak ada di tempatnya. Malah ada kwitansi semester-semester sebelumnya. Dompet sudah seminggu tidak dibuka karena tak ada uangnya, kok sekali buka dompet begini amat kejutannya.
Okay, mau tak mau ke bank lagi minta cetak rekap. Eh ternyata tidak boleh, tapi tetap dicatatkan PIN untuk login. Pulanglah ke kos untuk akses karena di bank itu sinyal operatorku tidak bagus. Sampai kos, tetap tidak bisa dan salah log in. Hmmm... apa aku tadi salah dengar atau salah mencatat?? Tapi rasanya tidak. Yasudahlah, kembali ke bank yang lebih dekat, Kopma Core lantai 3. Well, sampai di sana kau dapat zonk, Dwis. Teller tidak mau memberi rekap walau sekedar PIN. Bank yang sama kok beda-beda aturannya sih?? Grrr...
Okay, saatnya ke rektorat bagian keuangan di lantai 3 buat lebih amannya. Fine, dengan 3 ribu rupiah. Rekap kwitansi ada di tangan. Waaa... berbinar-binarlah. Belajar dari apa yang terjadi di bank, langsung login aja pakai hape buat ngecek. Tapi, ternyata pttt hape lowbat. It's okay. Balik kos saja, sekalian kalau sudah login bisa segera sarapan di jam makan siang, pikirmu. Sungguh urusan KRS ini menguras tenaga dan emosi (alaaaayyy)
Sampai di kos zonk lagi. Kok tetap tidak bisa... Arrrgh...
Usut punya usut, setelah teman kos yang lebih berkepala dingin daripada yang sedang tidak karuan ini mengecek semua kwitansi spp di dompet, tahulah bahwa ternyata semua password yang dikasih bahkan yang dari rektorat itu adalah password semester lalu-lalu.
Capek adek, baaaang, tapi ya mau bagaimana lagi. Balik rektorat lagi tapi harus dengan hape yang sudah terisi pastinya.
Sampai sana, kau jelaskan bla bla bla. Bapak yang mengurusi dengan enteng jawab "Oo... nggak sinkron ini, Mbak, datanya." Bapaaaak... kan dari awal saya sudah matur ini mau buat login KRS jadi minta yang baru, kok nggak dipilihin dari tadiiii (njerit dalam hati). Udah lah, yang penting akhirnya
Waktu sudah selesai semua urusan ini itu (dan sampai tertidur pulas di kamar teman kos saking capeknya) akhirnya bisa berpikir dingin lagi sambil mikir:
Kenapa tak kau lakukan dari seminggu lalu, Dwis?? Kalau ada eror atau sesuatu hal yang jelas tidak diinginkan kan jadi tidak se-kemrungsung ini. Makanya ya, lain kali jangan mepet deadline. Trus truus, makin ribet tuh administrasi kampus, makanya ya cepet lulus! Apa mau mepet deadline juga lulusnya?!? Deerrr!