mengingat kata dan petuahmu,
mengingat senyum rentamu,
di sini aku termangu
Kepadamu Ibu, anakmu mengaku
kehilangan asa dan gairah dulu
Entah kemana itu
gejolak yang menggebu, yang mengalahkan keras kepalamu
Entah kemana itu
cita-cita mulia membahagiakanmu
menjadi kebanggaanmu
membalas budi tak terukurmu
Entah kemana itu
Entah...
Sendiri di sini, tanpamu, Ibu
Bahkan kepadamu aku tak mampu mengadu
bahwa tak semua teman adalah teman
tak semua yang berkata sayang, benar-benar sayang
mereka yang bersamaku tak selamanya di pihakku
dia pun begitu, datang dan pergi semau-mau
Sendiri, Bu.... Sendiri...
Tak sendiri pun bisa saja aku merasa sendiri
sebab terkadang keramaian hanyalah kulit ari
sedang yang mendarah daging itu biasa kusebut sunyi
Ibu, kepadamu aku mengadu
Aku pusing memusingkan ini itu
Beginikah menjadi dewasa, Bu?
Berbagai masalah datang bertandang
Bukan satu-satu, kadang bersamaan
Selalu ada saja, Bu
Menjadi dewasa serumit inikah, Bu?
Bagaimana kau lewati masa-masa ini pada saat itu?
Aku yang dulu lugu, atau melugu
Entah apapun itu yang jelas aku tak lagi seperti itu
Surat untuk IBU
19 Nov 2013
0 komen pemBACA:
Posting Komentar
Komentari yang sudah diBACA yuk :)