Secara fisik,
lelaki memiliki kekuatan yang lebih dari wanita. Dari segi postur tubuh dan
susunan tulang pun, lelaki memiliki kelebihan dibandingkan dengan wanita secara
biologis. Namun pada kenyataannya, banyak sekali kisah-kisah wanita dengan
kekuatan luar biasa melebihi kekuatan fisik laki-laki yang menjungkirbalikkan
fakta pada umumya. Kekuatan wanita-wanita itu bersumber dari kekuatan hati.
Bisa jadi, dengan keteguhan hati mereka, maka fisik itu menjadi lebih kuat atau
dikuat-kuatkan. Pernahkah kau dengar kisah-kisah wanita melahirkan anak kembar
sebanyak 4, 6, atau bahkan 8? Ahli medis mengungkapkan rasa sakit yang dialami
oleh ibu melahirkan adalah 57 del (satuan rasa sakit) yang setara dengan rasa
sakit jika 20 tulang patah bersamaan, sementara rasa sakit yang mampu ditahan
oleh laki-laki hanya sampai 45 del lebih dari itu ia akan mati. Maka aku tak
heran jika Tuhan menjanjikan surga bagi para ibu yang gugur di medan “perang” melawan
rasa sakitnya melahirkan.
Hari ini aku
mendengar lagi kisah nyata tentang wanita yang kuat. Julukan Wonder Woman sepertinya sudah patut ia
sandang. Ia adalah seorang ibu dengan tiga anak. Anak ketiganya yang bernama
Dedi itulah yang menceritakan tentang dia padaku. Ibu Dedi adalah seorang
bidan. Biasa membantu persalinan para ibu dan calon ibu di desanya. Dan keadaan
darurat setiap persalinan tentu tak pandang waktu. Ibu Dedi tetap melayani kebutuhan
pasien 24 jam 7 hari. Tak ada libur. Itulah yang membuat Dedi sering khawatir
dan iba pada ibu yang amat disayanginya itu. Selain itu Ibu Dedi adalah Ibu
yang spesial. Ibu istimewa yang mendapat amanah luar biasa, melebihi ibu pada
umumnya. Amanah luar biasa itu adalah melahirkan Dedi, seorang anak berkebutuhan
khusus karena mempunyai low-vision. Pasti
bukan hal yang mudah membesarkan anak bungsu yang sepesial. Namun hasil
didikannya dapat kulihat di sesosok Dedi yang saat itu ada di hadapanku. Ia
adalah anak yang sangat sopan lebih sopan daripada teman-temannya yang lain. Ia
juga berani dan bersemangat, dari puluhan anak yang kuajar waktu itu, hanya dia
yang berani bertanya dan meminta jam tambahan untuk membantunya belajar. Bahkan
dia juga berani menghadap dosennya untuk komplain tugas kuliah yang tidak
memungkinkan dilakukan olehnya dan meminta ganti dengan tugas serupa dalam
bentuk lain yang sekiranya bisa ia lakukan. Selain itu, ia adalah anak yang
penuh afeksi terhadap ibunya. Sepanjang senggang sambil belajar, ia selalu
menceritakan tentang sang ibu, hingga akhirnya aku sangat ingin menuliskan apa
yang kudengar darinya.
Ibu luar biasa
itu hanya tidur tak lebih dari 2 jam. Pukul 12 malam baru tidur, itupun jam 2
pagi selalu sudah bangun dan mulai beraktivitas. 2 jam saja, itupun jika tidak
ada yang tiba-tiba menggedor pintu karena ada yang sakit. Ibu Dedi memang
seorang bidan, tapi ia sangat sering dimintai tolong jika ada yang sakit, dari
yang masih anak-anak hingga yang sudah renta sekalipun. Sampai pernah suatu
waktu, Dedi si anak penyayangnya itu menuliskan besar-besar “JAM BERKUNJUNG
MAKSIMAL PUKUL 22.00 WIB” di depan tembok rumahnya. Tapi kebutuhan masyarakat
tak sanggup disangkal sang ibu. Ada saja yang datang di tengah malam atau di ujung
pagi. Bahkan ada yang minta didatangi karena si sakit sudah tidak mampu
berdiri.
Lebih luar
biasanya lagi, semua dilakukannya sendiri. Ibu Dedi tidak lagi bersama dengan
Ayah Dedi. Ya, mereka berpisah. Namun Ibu Dedi menikah lagi dan Dedi pun
tinggal dengan ayah tirinya sebelum akhirnya tinggal di asrama selama kuliah
ini. Dedi tak banyak menceritakan tentang ayahnya itu. Ia hanya bilang bahwa
sang ibu sering melakukan pekerjaan rumah sendiri, termasuk pekerjaan yang
menuntut fisik yang kuat, yang notabene dilakukan oleh seorang suami atau anak
laki-laki. Wonder Woman itu sering
membenarkan sendiri atap-atap yang bocor atau mengganti genteng, memangkas sendiri
batang-batang pohon besar yang sudah mengganggu karena menjuntai ke bagian
rumah, mengangkat ini itu sendiri, dan lain-lain. MasyaAllah begitu mandirinya
beliau.
Aku sudah kagum
pada beliau bahkan sebelum bertemu. Dulu sebelum menjadi anak rantau, aku
adalah fans fanatik ibuku. Kuanggap ibukulah yang paling wonder woman diantara semua ibu di dunia. Kini aku mulai memahami
bahwa wonder woman bertebaran di segala
penjuru muka bumi. Sebab setiap ibu pasti bernaluri untuk menjadi lebih kuat
dari yang ia bayangkan demi orang-orang yang ia sayangi. Selamat hari ibu,
setiap hari!
@Dwis Riyuka | Yogyakarta, 2 April 2016
0 komen pemBACA:
Posting Komentar
Komentari yang sudah diBACA yuk :)